Daging kelinci yang rasanya gurih itu pun belakangan diolah menjadi berbagai jenis masakan. Mulai dari masakan tradisional macam rawon dan gulai. Masakan internasional juga ada, seperti kelinci goreng tepung (mirip fried chicken), kelinci BBQ (barbeque) alias kelinci panggang, dan burger daging kelinci. Kecuali bisa diolah menjadi aneka hidangan yang mengundang selera, daging kelinci pun lebih unggul ketimbang daging ayam, sapi, atau domba. Daging kelinci memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, sementara lemak dan kolesterolnya jauh lebih rendah. Tak heran, peminat daging kelinci terus meningkat, padahal pasokannya masih jauh dari cukup. Dagingnya Empuk dan Manis DAGING sate kelinci biasanya diambil dari kelinci siap potong yang berusia antara 4-6 bulan. Dipilihnya kelinci usia itu, karena rasa dagingnya empuk dan manis. Biasanya dari satu kelinci yang gemuk dapat diperoleh 60-90 tusuk sate. Sementara sisanya yang berupa potongan daging dan tulang-tulangnya biasanya dijadikan bahan gulai. Dalam penyajiannya, sate kelinci tak ubahnya sate lainnya. Bumbunya pun sama yaitu terdiri atas bumbu kacang bercampur irisan bawang dan kecap manis, plus jeruk nipis. Di Warung Bedjo satu porsi sate kelinci yang terdiri dari 10 tusuk dihargai Rp. 9.000 sudah termasuk nasi atau lontong siap santap.

date Senin, 20 Juli 2009

0 comments to “Sate Kelinci”

Leave a Reply: